Universitas Kristen Indonesia menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional II Badan Koordinasi Akademik, Hibah, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi Kristen di Indonesia (BKAP3-PTKI) yang dilaksanakan di Hotel Dalton tanggal 22-23 Juni 2023. Rakornas II ini mengambil tema Inovasi 4.0, Meretas Batas dengan kurikulum Berbassis Outcome Berlandaskan Nilai-Nilai Kristiani untuk menyongsong Universitas Masa Depan. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pelaksana, Prof. Dr. Ir. Yoel Pasae, S.T.,M.T. mengatakan bahwa meskipun masih tergolong baru, namun keberadaan BKAP3-PTKI memberikan manfaat yang sangat besar bagi pengembangan kampus, khusunya dalam bidang akademik. Selain itu juga menjadi wadah bagi perguruan tinggi Kristen di Indonesia untuk saling bertukar pikiran dan gagasan mengenai kiat-kiat mengikuti dan memenangkan kompetisi dari pemerintah. Dalam kesempatan tersebut, Rektor UKI Paulus, Prof. Dr. Agus Salim, S.H.,M.H. mengatakan bahwa pada tahun ini, UKI Paulus berhasil memenangkan Program Kompetisi - Kampus Merdeka (PKKM) untuk kegiatan Institutional Support System. Pada dasarnya, perguruan tinggi Kristen bisa meningkatkan koordinasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, Rekornas ini merupakan sarana yang sangat baik, khususnya untuk pengembangan kurikulum Outcome Based Education (OBE). Dalam sambutannya, Ketua BKAP3-PTKI, Dr. Lidia Sandra, M.Comp.Eng.Sc mengungkapkan konektivitas tiap kampus harus semakin diperkuat, mengingat terkadang terjadi situasi tiba-tiba yang dapat merubah segalanya. Menurutnya, ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh PTS. Ia menambahkan, situasi pandemin Covid-19 menjadi pengalaman berharga bahwa situasi yang tidak terduga bisa datang kapan saja dan menimpa perguruan tinggi. Persaingan global, keberadaan kampus-kampus asing , regulasi pemerintah yang terkadang membuat bingung, pergeseran paradigma mahasiswa mengenai pendidikan, dan sebagainya menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Melalui BKPAP3-PTKI ini diharapkan akan dapat meretas batas-batas yang ada dan mampu menjawab tantangan global. Salah satu yang menjadi sangat penting adalah keberadaan kurikulum untuk dapat menjawab tantangan saat ini. Ia berharap agar dalam Rakornas II ini dapat memperoleh dasar-dasar dari pembentukan kurikulum, merenungkan kebijaksanaan tentang apa itu kurikulum, pengembagan penelitian dan pengabdian masyarakat, serta mengerti akar dan dasar dari pembentukan kurikulum. Rakornas II ini dihadiri oleh perwakilan dari 13 Perguruan Tinggi Kristen Indonesia yang berasal dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sumba, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
